Fort Rotterdam Makassar – Selain memiliki berbagai destinasi alam yang indah dan aneka kuliner yang legendaris, Makassar juga menawarkan objek wisata bersejarah yang menarik untuk sobat tiket kunjungi saat liburan.
Dari sekian banyak situs bersejarah di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan ini, Fort Rotterdam adalah salah satu yang pantang kamu lewatkan. Benteng ini menyimpan banyak cerita dan kegiatan menarik yang bisa sobat tiket lakukan. Simak terus ya biar nggak penasaran!
Baca juga:
- Beberapa Hotel Terjangkau di Makassar yang Bikin Kantong Aman!
- Destinasi Wisata Terbaik di Makassar, Jangan Lewatkan Tempat-Tempat Mengagumkan Ini!
- Oleh-Oleh Khas Makassar yang Hits Banget Buat Dibawa Pulang
Menjelajahi Fort Rotterdam Makassar

Saksi bisu sejarah Makassar ini menyimpan cerita yang panjang, dimulai dari pergantian kepemilikan, perubahan nama, hingga alih fungsi. Baca terus untuk mengetahui lebih dalam tentang Fort Rotterdam sebelum liburanmu selanjutnya!
Mengenal Sejarah Singkat Benteng Termegah di Makassar

Sebelum dikenal dengan nama Fort Rotterdam, bangunan bersejarah yang berada di pinggir pantai Makassar ini disebut sebagai Benteng Jum Pandang atau Ujung Pandang. Didirikan oleh Sultan dari Kerajaan Gowa-Tallo pada abad ke-16, benteng ini awalnya hanya berasal dari batu dan tanah liat yang dibakar hingga kering saja lho, sobat tiket.
Seiring perkembangan waktu, tembok benteng diganti dengan batu padas hitam yang membuatnya lebih kokoh dan megah di antara 17 benteng yang berdiri di Makassar saat itu. Namun, keberadaan benteng ini tidak bisa lepas dari kehadiran Kongsi Dagang Belanda (VOC).
Dipimpin oleh Cornelis Speelman, VOC berhasil mengalahkan Kerajaan Gowa-Tallo, dan memaksa menandatangani perjanjian Bongaya. Semua benteng di Makassar terpaksa harus dirobohkan dan hanya menyisakan Benteng Ujung Pandang, yang setelah itu dibangun ulang oleh Belanda dan diberi nama Fort Rotterdam, sesuai dengan tempat kelahiran Speelman.
Filosofi dan Fungsi Bangunan Fort Rotterdam dari Masa ke Masa

Sobat tiket, tau nggak sih? Jika dilihat dari atas, bangunan benteng ini menyerupai penyu yang sedang berjalan menuju laut, lho. Bentuknya yang unik ini ternyata merupakan filosofi Kerajaan Gowa-Tallo yang dapat berjaya di darat maupun di laut, sama seperti seekor penyu yang dapat hidup di dua alam.
Selain memiliki filosofi tersendiri, benteng ini juga mempunyai fungsi yang beragam dari masa ke masa. Setelah direbut oleh Belanda, Fort Rotterdam Makassar digunakan sebagai pusat kekuatan militer, juga simbol monopoli dan eksploitasi kekayaan Makassar. Lalu, pada saat pendudukan Jepang, benteng ini dialihfungsikan sebagai pusat penelitian ilmu pertanian dan bahasa.
Hingga pada tahun 1970, Fort Rotterdam Makassar dipugar dan digunakan sebagai perkantoran. Adapun salah satu bangunan yang dijadikan Museum La Galigo, yang menawarkan cerita perjalanan benteng ini, serta koleksi kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan seperti lukisan dan alat-alat batu prasejarah.
Ragam Kegiatan Menarik di Benteng Bersejarah yang Indah

Ada berbagai aktivitas menarik yang bisa dilakukan di Fort Rotterdam Makassar. Sobat tiket bisa mulai dengan mengeksplor kompleks bangunan bernuansa Eropa yang masih kokoh meski berumur ratusan tahun ini. Ada sekitar 13 bangunan yang bisa dijelajahi, 11 diantaranya merupakan bangunan asli sejak abad ke-16, lho!
Sobat tiket akan menemukan banyak spot bersejarah seperti bastion-bastion yang masih berisi meriam di dalamnya. Bahkan, kamu bisa menyaksikan penjara dimana Pangeran Diponegoro disekap pada tahun 1833 yang terletak di Bastion Bacan.
Adapun kediaman Cornelis Speelman yang sebagiannya telah menjadi Museum La Galigo, di sini sobat tiket bisa belajar sejarah kehidupan purba di Sulawesi Selatan, mulai dari cara mereka bertahan hidup, hingga adat istiadat suku-suku yang terdapat di provinsi ini.
Rute dan Harga Tiket Masuk Fort Rotterdam Makassar

Terletak di tengah Kota Makassar, banyak transportasi umum yang bisa sobat tiket gunakan untuk mencapai objek wisata bersejarah ini. Dari Bandara Sultan Hasanuddin, kamu bisa menaiki bus Damri jurusan Bandara – Karebosi, lalu turun langsung di Fort Rotterdam.
Dari Pelabuhan Soekarno Hatta, sobat tiket bisa menaiki pete-pete atau angkot kode B jurusan Pasar Butung – Malengkeri, lalu turun di Fort Rotterdam. Ada juga kendaraan lain seperti becak, ojek, dan bentor yang bisa kamu temui di beberapa titik Kota Makassar. Mudah banget kan, sobat tiket?
Fort Rotterdam Makassar buka setiap hari mulai dari jam 08.00 hingga jam 18.00 WITA. Untuk mengagumi bangunan kolonial yang indah ini, sobat tiket hanya perlu mengeluarkan uang Rp5.000 saja untuk satu orang, lho! Menyaksikan peninggalan sejarah yang keren tidak perlu mahal!
Terbang ke Makassar Makin Hemat, Pesan Tiket Pesawat di tiket.com!

Sebelum mendarat di bandar udara Kota Makassar, ada fakta unik yang perlu sobat tiket ketahui!
Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin merupakan bandara terbesar di Indonesia bagian Timur yang memiliki desain arsitektur menyerupai kapal tradisional Sulawesi Selatan, lho! Fasilitas yang ditawarkan sangat lengkap dan nyaman, salah satunya adalah peminjaman kereta bayi gratis. Liburan jadi makin praktis dan aman!
Jadi, tunggu apa lagi? Segera rencanakan liburanmu ke Makassar dan temukan tiket pesawat murah di tiket.com!
PESAN TIKET PESAWAT KE MAKASSAR DI SINI
Temukan Berbagai Aktivitas Seru di Makassar Bareng tiket.com!

Buat rencana jalan-jalanmu di Makassar lebih seru dalam satu genggaman saja! Eksplor pilihan aktivitas menarik di tiket.com, dan jangan lupa gunakan berbagai promo menarik agar liburan makin hemat!
PESAN AKTIVITAS MENARIK DI SINI
Harga Gledek Bakal Nyamber Hotel-Hotel di Makassar!
Menginap di hotel dekat objek wisata Makassar jadi lebih murah dan nyaman dengan promo Online Tiket Week! Nikmati diskon hingga 55% + ekstra diskon hingga 10% di Jam Gledek pukul 17.00-21.00 WIB, mulai 1 Maret 2023 hanya di aplikasi tiket.com. Siap-siap kesamber Harga Gledek!
*Informasi valid saat artikel ini ditulis. Harga dan ketentuan lainnya dapat berubah sewaktu-waktu