Mengamati bintang di langit termasuk salah satu kegiatan yang seru. Sayangnya, enggak setiap hari kamu berkesempatan melihat bintang. Tapi kalau di Jakarta, kamu bahkan enggak harus menunggu gelap untuk bisa melihat bintang. Kok bisa?
Kamu bisa langsung ke Planetarium Jakarta yang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Di sini, juga tersedia observatorium. Jadi, pengunjung bisa sekalian mengamati benda-benda langit secara langsung. Keren, ya?
Wisata Edukasi di Planetarium dan Observatorium Jakarta
Mungkin sebagian orang belum tahu jika Jakarta punya planetarium apalagi observatorium. Padahal, Planetarium Jakarta pertama kali mengadakan pertunjukan di tahun 1969. Planetarium ini juga yang pertama dibangun di kawasan Asia Tenggara, lho.
Selain melihat pertunjukan bintang, ada beberapa hal yang bisa sobat tiket lakukan ketika mampir ke Planetarium Jakarta. Apa aja ya? Ayo, simak ulasan berikut.
1. Menonton Pertunjukan Teater Bintang
Pastinya, ini jadi agenda utama mengunjungi Planetarium Jakarta. Pengunjung akan diarahkan menuju teater yang berada di lantai 2. Memasuki ruang pertunjukan berbentuk kubah, kamu bebas duduk di kursi yang tersedia.
Kalau kebagian, sobat tiket sebaiknya pilih kursi di bagian tengah supaya leluasa mengarahkan pandangan. Sama seperti saat menonton bioskop, pertunjukan akan dimulai ketika lampu dimatikan. Bedanya, kamu akan mendongak ke arah kubah seperti sedang melihat bintang di langit.
Pengalaman Menonton Pertunjukan Teater Bintang
Tema dari Pertunjukan Teater Bintang adalah Tata Surya dengan durasi sekitar 1 jam. Terdengar cukup lama, ya? Tapi dijamin waktu akan terasa cepat karena pengunjung bakal diajak menjelajah matahari, bulan, bintang, dan planet yang ada di tata surya. Pertunjukan diiringi dengan musik dan penjelasan dari pemandu akan menemanimu selama pertunjukan.
Warna-warna benda langit di tata surya pasti bikin kamu terhipnotis terutama saat penjelasan tentang rasi bintang. Bentuk setiap rasi bintang yang khas akan muncul pada kubah dengan warna yang cerah. Kamu pasti enggak berkedip karena takut ketinggalan melihat rasi bintangmu.
Oh iya, selama pertunjukan tidak disarankan untuk memotret. Sebenarnya ruangan yang gelap juga menyulitkan kamu untuk berfoto, sih. Jadi, lebih baik saksikan pertunjukan bintang ini dengan penuh penghayatan.
Jadwal Pertunjukan dan Biaya
Untuk Pertunjukan Teater Bintang hanya diadakan di hari Sabtu, Minggu, dan libur nasional. Ada 2 sesi pertunjukan dalam sehari, pada pukul 09.30 dan 13.30. Total ada 380 tempat duduk per sesi. Harga tiket Rp7 ribu* untuk anak-anak dan Rp12 ribu* untuk anak SMP hingga dewasa.
Satu tips untuk kamu, usahakan datang lebih pagi untuk mengambil nomor antrean. Pengambilan nomor antrean sesi 1 dan 2 sudah dimulai sejak jam 07.30. Sedangkan, jumlah pengunjung sangat banyak di akhir pekan terutama pengunjung keluarga. Kamu enggak mau kan pulang dengan wajah murung gara-gara kehabisan tiket?
Khusus rombongan, bisa melakukan reservasi dulu. Jadwal pertunjukannya juga berbeda, di hari Selasa-Jumat dengan dua sesi pertunjukan. Untuk rombongan pelajar dan mahasiswa dikenai harga Rp5 ribu* per orang dan dewasa Rp12 ribu* per orang. Pastikan, rombongan kamu minimal 100 orang, ya. Soalnya, kurang dari 100 orang, kamu harus tetap membayar biaya 100 orang.
2. Melihat Pameran Astronomi
Sambil menunggu waktu pertunjukan tiba, biasanya pengunjung akan berkeliling ruang pameran di lantai 1. Nah, ruangan pameran ini cukup luas dan terbagi menjadi ruang utama dan ruang pendukung. Kamu bisa masuk ruang pameran tanpa perlu bayar.
Ruang Pendukung
Menginjakkan kaki di ruang pameran, mata pengunjung akan dimanjakan dengan lukisan 12 zodiak dan ragam foto astronomi. Lukisan-lukisan ini terletak di sisi kiri dan kanan sebuah lorong yang menuju ruang utama. Di depan lukisan-lukisan, berdiri pembatas pendek yang menampilkan foto astronomi.
Meski lorong ini tak terlalu panjang, hampir semua pengunjung memuji lukisan zodiak yang indah dan tampak hidup. Didukung dengan tata lampu yang membuatmu seolah berada di dunia fantasi dan luar angkasa sekaligus. Sempatkan untuk berfoto di depan zodiakmu, ya. Tapi kamu harus sabar menunggu karena lorong ini tak pernah sepi dari jepretan kamera pengunjung lainnya.
Ruang Utama
Bergeser ke ruang utama, sobat tiket akan disambut dengan bola dunia berukuran besar. Globe berukuran jumbo ini sering jadi spot selfie. Kamu juga bisa sekalian membuat video boomerang karena globe ini bisa diputar, lho. Selanjutnya, kamu bisa mencari berbagai informasi tentang astronomi termasuk sejarah perkembangan astronomi Indonesia.
Menjelajah ruang pameran lebih dalam, kamu akan menemukan koleksi meteorit yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur pada tahun 1975. Beralih ke koleksi lain, kamu akan dibuat terpukau dengan berbagai miniatur luar angkasa.
Misalnya, miniatur planet di tata surya yang menempel di atas langit-langit ruang. Bayangkan ada matahari, bumi dan planet lain yang berbaris di atas kepalamu. Enggak heran deh tempat ini jadi spot foto wajib banyak orang. Kamu bisa berfoto bak astronot yang sedang menjalankan misi luar angkasa.
Berbicara soal astronot, terdapat juga kotak kaca dengan miniatur astronot dan pesawat luar angkasa di dalamnya. Ukurannya yang mini bikin kamu seolah mengamati aktivitas astronot secara langsung. Dipamerkan juga baju astronot dan teleskop. Di salah satu sudut, tampak teater kecil yang menampilkan film bertemakan astronomi. Kamu yang lelah mengitari ruang pameran, bisa duduk beristirahat sambil menonton.
3. Mengamati Benda Langit
Untuk melihat benda langit secara langsung, kamu harus menuju observatorium. Total, ada 3 observatorium di sini. Observatorium pertama terletak di lantai paling atas planetarium dan dua observatorium lain berada di dua gedung di belakang planetarium. Fungsi observatorium ini untuk edukasi, pendokumentasian fenomena astronomi, dan penelitian terbatas.
Kapan Bisa Menggunakan Observatorium?
Pengunjung bisa menggunakan observatorium hanya pada waktu tertentu, seperti untuk mengamati gerhana bulan. Informasinya bisa kamu peroleh di situs resmi Planetarium Jakarta. Bagi yang berminat, langsung aja datang di hari H.
Enggak perlu takut kehabisan tempat, registrasi dilakukan di tempat dan gratis. Cuma satu yang perlu kamu khawatirkan, yaitu mendung atau hujan. Soalnya, kegiatan peneropongan bakal dibatalkan.
Kamu kebetulan berhalangan mengamati fenomena langit? Jangan kecewa. Kamu masih punya kesempatan kok. Catat tanggal-tanggalnya karena hampir setiap bulan pihak pengelola membebaskan siapa saja mengamati benda langit. Kapan tepatnya? Jadwal peneropongan ini dilaksanakan di hari biasa dan tanggalnya berbeda-beda setiap bulannya. Waktu tepatnya, sore menjelang malam hari.
Biasanya yang akan diteropong adalah bulan dan planet di tata surya. Planetnya terkadang berbeda setiap bulannya. Selama kegiatan, kamu akan dibekali pengetahuan seputar benda langit yang diamati dan cara penggunaan teleskop. Kalau ada yang mau kamu ketahui tentang astronomi, jangan malu-malu bertanya ke narasumber yang hadir, ya. Mumpung dapat ilmu gratis.
Cara Menuju Planetarium Jakarta
Berlokasi di Jl. Cikini Raya No. 73, Planetarium Jakarta berada di dalam kawasan Taman Ismail Marzuki. Akses menuju planetarium sangat mudah karena dekat dengan transportasi publik. Hanya berjarak sekitar 230 meter dari Halte TransJakarta Taman Ismail Marzuki dan 1 kilometer dari Stasiun KRL Cikini.
Kamu yang takut telat untuk mengantre tiket, bisa sewa mobil di tiket.com. Tinggal tunggu supirnya datang dan berangkat. Kuy, ajak juga orang terdekatmu ke Planetarium Jakarta! Biar kamu bisa liburan sambil dapat banyak manfaat.
*keterangan harga saat artikel dibuat